Kerangka Acuan
Penyusunan Kebijakan dan Strategi Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia:
Workshop II: Penetapan Strategi Nasional Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Kerja sama antara Kementerian Kesehatan RI dengan
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FKKMK UGM dan WHO Indonesia
Jakarta, 8-9 Oktober 2018
Laporan Workshop Workshop Report (English)
LatarBelakang
Mutu pelayanan kesehatan telah menjadi isu nasional dan global. Peningkatan mutu secara global dalam pelayanan kesehatan memiliki sejarah panjang dimulai pada tahun 1900-an sedangkan Indonesia telah memulai perjalanannya sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Masalah mutu pelayanan kesehatan berlanjut menjadi strategi dalam mencapai Universal HealthCoverage (UHC) yang merupakan komponen penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sebagaimana dinyatakan, SDGs memiliki target khusus untuk UHC, yaitu "Mencapai UHC, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses ke layanan kesehatan esensial yang berkualitas dan akses ke obat-obatan dan vaksin yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau untuk semua" (WHO, 2015).
Mempertimbangkan kebutuhan untuk meningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam mencapai UHC dan SDGs, upaya peningkatan tersebut harus didukung oleh Kebijakan dan Strategi Mutu Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan/National Quality Policy and Strategy (NQPS). WHO telah meluncurkan buku pedoman NQPS yangdapat digunakan sebagai referensi setiap negara yang ingin mengembangkan NQPS, menyesuaikan dengan situasi dan prioritas masing-masing negara. Dengan dibentuknya Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2016 membuka sebuah kesempatan emas untuk mendokumentasikan kebijakan dan strategi mutu pelayanan di Indonesia sebagai langkah awal dalam penyusunan NQPS.
Pada tahun 2017, Kementerian Kesehatan bersama dengan PKMK FKKMK UGM serta didukung WHO Indonesia, telah mengembangkan analisis situasi untuk delapan komponenproses NQPS yang direkomendasikan oleh WHO. Analisis situasi disusun berdasarkan temuan dari berbagai dokumen terkait dan diskusi melalui kegiatan lokakarya dengan pemangku kepentingan terkait.
Pada tahun 2018ini, proses penyusunan NQPS berlanjut untuk menentukan seluruh komponen proses NQPSIndonesia (gambar 1) melalui konsensus dan diskusi yang lebih luas dengan pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan, sampai dengan penyusunan dokumen final NQPS Indonesia.
Tujuan
Workshop ini bertujuan untuk:
- Membahas isu strategis dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia berdasarkan tujuh dimensi mutu, kepada pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan secara lebih luas.
- Mengidentifikasi strategi untuk menjawab tantangan isu-isu peningkatan mutu pelayanan kesehatan
Peserta
Akan terdiri dari perwakilan dari:
- Kementerian Kesehatan RI (Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan, Direktorat Yankes Rujukan, Direktorat Yankes Dasar, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional, Direktorat P2MPL, Balitbangkes, BPPSDM)
- Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
- Organisasi profesi (IDI, PDGI, PPNI, IBI, Permapkin, PDMMI, PAFI)
- Asosiasi Fasilitas Kesehatan (PERSI, ADINKES, Asosiasi Klinik Indonesia, Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia)
- Asosiasi Rumahsakit (ARSADA, ARSSI)
- Lembaga Akreditasi Fasyankes (KARS dan Komisi Akreditasi FKTP)
- BPJS (Kantor Pusat, perwakilan Kantor Regional, perwakilan Kantor Cabang)
- NGO kesehatan (Yayasan Orang tua Peduli, Komunitas Peduli Skizofrenia, Komunitas Share To Care)
Fasilitator
- Prof. dr. Adi Utarini,M.Sc, MPH, Ph.D
- dr. Hanevi Djasri, MARS
- dr. Novika Handayani
Metode
Peserta akan dibagi dalam kelompok untuk berdiskusi tentang isu strategis dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan Indonesia. Hasil diskusi perkelompok akan dibahas lebih lanjut dengan tim fasilitator dan menjadi acuan dalam identifikasi strategi umum dan strategi fungsional. Selanjutnya, kelompok akan kembali berdiskusi untuk menetapkan hasil identifikasi strategi untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan Indonesia melalui konsensus.
Setiap peserta sebelumnya akan menerima draf yang telah dibuat oleh tim fasilitator sebagai bahan diskusi untuk menyepakati bersama hal-hal yang ingin ditetapkan dalam workshop ini.
Tanggal dan Tempat Acara
Hari / tanggal : Senin, 8 Oktober (13.00-16.00 wib)
Selasa, 9 Oktober 2018 (08.00-15.30 wib)
Tempat : Hotel The Park Lane, Jakarta
Jadwal Acara
Waktu |
Kegiatan |
Fasilitator/Narasumber |
Hari I |
|
|
13.00-13.10 |
Laporan Penyelenggaraan Workshop |
Drg. Farichah Hanum, M.Kes |
13.10-13.25 |
Arahan dan Pembukaan |
dr. Bambang Wibowo, Sp .OG(K), MARS |
13.25-13.45 |
Progress Penyusunan dokumen final NQPS Indonesia |
Prof. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD
materi
|
13.45-14.00 |
Paparan hasil pertemuan antara tim NQPS Indonesia dengan WHO Geneva di Konferensi ISQua dan Pembelajaran dari Negara Lain |
dr. Novika Handayani
materi
|
14.00-14.15 |
Pengantar Diskusi Kelompok |
dr. Hanevi Djasri, MARS
materi
|
14.15-15.30 |
Diskusi Panel: Pembahasan Isu Strategis |
Tim |
15.30-16.00 |
Review hasil diskusi isu strategis |
dr. Hanevi Djasri, MARS |
Hari II |
|
|
08.00-10.00 |
Pengantar Diskusi Kelompok untuk Identifikasi Strategi (membahas draf tentang 4 strategi umum dan 3 strategi fungsional) |
Prof. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD
materi
|
10.00-10.15 |
Coffee Break |
|
10.15-12.00 |
Diskusi Kelompok 2: Pembahasan strategi umum dan tujuannya
- Diskusi kelompok
- Pemaparan masing-masing kelompok
- Pengambilan konsensus
|
Tim |
12.00-13.00 |
Lunch Break |
|
13.00-14.45 |
Diskusi Kelompok 3: Pembahasan strategi fungsional dan tujuannya
- Diskusi kelompok
- Pemaparan masing-masing kelompok
- Pengambilan konsensus
|
Tim |
14.45-15.15 |
Review hasil identifikasi strategi |
dr. Hanevi Djasri, MARS |
15.15-15.30 |
Penutupan |
dr. Hanevi Djasri, MARS |
Biaya penyelenggaraan kegiatan ini berasal dari Kementerian Kesehatan RI dan WHO Indonesia