Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

agenda

Pelatihan Panduan Meningkatkan Mutu dan Pendapatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan:

Berdasarkan Pengalaman Mengikuti ISQua

Daring, 22-23 Mei 2025

  Ringkasan

Pelatihan ini akan menjelaskan tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit, Puskesmas, klinik, dan praktek mandiri untuk meningkatkan mutu dan pendapatan. Upaya-upaya yang akan kita pelajari ini merupakan pengalaman yang kami peroleh saat mengikuti konfrensi ISQua Tahun 2023. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi tentang konsep dan dilanjutkan dengan demonstrasi atau praktek. Peserta akan mendapatkan fasilitas berupa materi dan sertifikat. Untuk kebutuhan praktek, peserta harus menyiapkan: Laptop, Panduan Praktek Klinis, Clinical Pathway, Rekam Medis elektronik/manual, data indikator mutu (silahkan ditentukan sendiri) selama 3 bulan terakhir.

  Tujuan

Pada akhir pelatihan, peserta diharapkan mempunya pengetahuan dan kemampuan tentang cara meningkatkan pendapatan dan mutu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan:

  1. Konsep dan cara analisis indikator
  2. Konsep, cara menyusun, implementasi dan evaluasi clinical pathway
  3. Konsep dan cara melakukan audit klinis, audit keperawatan, dan audit medis

  Sasaran Peserta

Sasaran dari pelatihan ini adalah:

  1. Jajaran Direksi RS
  2. Ketua dan anggota Tim Pencegahan Kecurangan (TPK) JKN di rumah sakit
  3. Bagian casemix/JKN rumah sakit
  4. Case manager

  Tim Pengajar

Pengajar dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM).

Pengalaman Terkait Pelatihan

Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua

  • Penyusun pedoman dan regulasi tentang “penyusunan, implementasi, dan evaluasi alur klinis/clinical pathway.
  • Sosialisasi regulasi “penyusunan, implementasi, dan evaluasi alur klinis/clinical pathway”
  • Penyusun pedoman audit klinis nasional dan regulasinya.
  • Penyusun buku audit keperawatan
  • Narasumber audit klinis nasional
  • Narasumber pelatihan penyusunan dan cara analisis indikator.
  • Tim peneliti penyusun indikator berbasis website dengan BPJS Kesehatan.

Eva Tirtabayu Hasri S.Kep.,MPH

  • Penulis buku audit keperawatan
  • Penyusun pedoman dan regulasi tentang “penyusunan, implementasi, dan evaluasi alur klinis/clinical pathway”.
  • Sosialisasi regulasi “penyusunan, implementasi, dan evaluasi alur klinis/clinical pathway”
  • Fasilitator audit klinis nasional.
  • Fasilitator pelatihan penyusunan dan cara analisis indikator.
  • Tim peneliti penyusun indikator berbasis website dengan BPJS Kesehatan.

  Agenda

Waktu: 20-21 Maret 2025, jam 09.00-12.00 WIB

Hari 1

  1. Konsep Konsep dan cara analisis indikator
  2. Demonstrasi dan praktek
  3. Konsep, cara menyusun, implementasi dan evaluasi clinical pathway
  4. Demonstrasi dan praktek

Hari 2

  1. Konsep dan cara melakukan audit klinis, audit keperawatan, dan audit medis
  2. Demonstrasi dan praktek

Biaya

Biaya per peserta sebesar Rp. 1.350.000,00/orang

Narahubung

Eva Tirtabayu Hasri  /  0823-2433-2525

Pendaftaran

 

 

Seri Webinar: Pemanfaatan Aplikasi Alat Bantu Pengambilan Keputusan Klinis

Webinar I: Penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Klinis oleh Dokter dengan Bantuan Aplikasi

  Latar Belakang

Dalam era digitalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, dunia kesehatanmengalami transformasi signifikan. Salah satu inovasi yang semakin populer adalah penggunaan alat bantu pengambilan keputusan klinis yang didukung oleh aplikasi berbasis teknologi. Aplikasi tersebut dirancang untuk membantu tenaga medis, khususnya dokter, dalam mengambil keputusan medis yang lebih akurat, cepat, dan berbasis bukti. Pemeriksaan, diagnosis, serta tata laksana yang berbasis bukti juga dapat mengoptimalkan biaya perawatan pasien dan mencegah dispute klaim asuransi. UpToDate merupakan aplikasi untuk membantu dokter dan klinisi kesehatan dalam pengambilan keputusan medis berbasis bukti, yang dapat menjadi solusi dalam menjawab tantangan global. Semakin kompleksnya pengobatan dan perubahan bukti yang cepat, adalah sesuatu yang urgent untuk dokter memiliki sumber daya yang dapat mendukung keputusan klinis yang dapat dipercaya dan terbukti meningkatkan hasil jangka panjang dari pasien. UpToDate memungkinkan dokter untuk mengakses pengalaman dari para dokter terkemuka dunia, dan tidak hanya tersedia kasus yang rutin, pun untuk kasus yang kompleks dan tidak jelas. Disusun oleh kolaborasi para expertise dengan topik keahlian yang mendalam, UpToDate menjadi aplikasi yang potensial bagi para klinisi.

Namun, meskipun potensinya besar, penerapan alat bantu ini di lapangan masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa dokter mungkin belum terbiasa menggunakan teknologi ini, khawatir akan kehilangan otonomi profesional, atau merasa bahwa alat bantu tersebut kurang relevan dengan kondisi pasien tertentu. Selain itu, integrasi aplikasi alat bantu pengambilan keputusan klinis dengan sistem kesehatan yang sudah ada seringkali memerlukan investasi waktu, biaya, dan pelatihan yang tidak sedikit.

Di sisi lain, studi menunjukkan bahwa penggunaan alat bantu pengambilan keputusan klinis dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara signifikan. Misalnya, aplikasi alat bantu pengambilan keputusan klinis dapat membantu dokter dalam diagnosis awal penyakit kompleks, memberikan rekomendasi terapi berdasarkan pedoman medis terbaru, serta mengurangi risiko kesalahan medis (medical errors). Dengan dukungan aplikasi yang ramah pengguna, dokter dapat lebih mudah mengakses informasi penting tanpa harus bergantung sepenuhnya pada ingatan atau referensi manual. Dalam konteks Askes Sosial (BPJS) dan Askes Swasta, teknologi ini mampu untuk mengurangi risiko fraud.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dokter dalam memanfaatkan alat bantu pengambilan keputusan klinis melalui aplikasi. Webinar ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang manfaat, tantangan, dan strategi implementasi aplikasi alat bantu pengambilan keputusan klinis di lingkungan praktik medis. Dengan demikian, diharapkan para dokter dapat lebih percaya diri dan kompeten dalam menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien.

  Tujuan

  1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang manfaat penggunaan alat bantu pengambilan keputusan klinis berbasis aplikasi. Kasus yang dibahas adalah UpDate.
  2. Memberikan contoh aplikasi yang relevan dan praktis untuk digunakan dalam praktik klinis sehari-hari. Kasus UpDate
  3. Mendiskusikan tantangan dan peluang penggunaan alat bantu pengambilan keputusan klinis berbasis aplikasi di Indonesia. Fokus pembahas pada Pencegahan
    Fraud dan in-efisiensi (misalnya).
  4. Mendorong diskusi dan pertukaran pengalaman antara dokter dan ahli teknologi kesehatan.

  Sasaran Peserta

  1. Dokter umum dan spesialis
  2. Mahasiswa kedokteran
  3. Praktisi kesehatan lainnya
  4. Manajemen rumah sakit
  5. Pengembang aplikasi kesehatan
  6. Pihak yang tertarik dengan teknologi kesehatan

  Narasumber

  1. dr. Lutfan Lazuardi, MKes., Ph.D - Ahli teknologi kesehatan
  2. dr. Victor Tan - BIMC Hospital Kuta Bali, Dokter dengan pengalaman dalam penggunaan aplikasi klinis
  3. Dr. Keefe Halim, MPH - Wolters Kluwer, Pengembang aplikasi kesehatan

  Agenda

Hari, tanggal : Kamis, 17 April 2025
Pukul : 09.00 - 11.00 WIB

Waktu (WIB) Topik PIC/Narasumber
09.00 - 09.05 Pembukaan

MC/Moderator:

dr. Novika Handayani - Peneliti Divisi Manajemen Mutu PKMK FKKMK UGM

09.05 - 09.10 Sambutan dan kata pengantar

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD - Guru Besar Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK KMK UGM

video

09.10 - 09.40 Materi 1: Alat bantu pengambilan keputusan klinis berbasis aplikasi

dr. Lutfan Lazuardi, MKes., Ph.D - Ahli Teknologi Kesehatan dan Ketua Departemen dan Ketua Program Studi Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM

video   materi

09.40 - 10.10 Materi 2: Penggunaan alat bantu pengambilan keputusan klinis berbasis aplikasi

dr. Victor Tan - Kepala Departemen Rawat Inap, BIMC Hospital Kuta Bali

video   materi

10.10 - 10.40

Materi 3: Contoh aplikasi alat bantu pengambilan keputusan klinis yang relevan dan praktis untuk dokter

Dr. Keefe Halim, MPH - Wolters Kluwer Indonesia

video

10.40 - 10.55 Diskusi interaktif Panelis narasumber
10.55 - 11.00 Penutup MC

 

 

 

 

 

 

Pelatihan Mengolah data Fasyankes untuk Evaluasi Mutu Menggunakan Pendekatan Kuantitatif

Daring, 24 April 2025

  Ringkasan

Fasilitas pelayanan Kesehatan mempunyai data yang melimpah, baik data pasien rawat inap maupun rawat jalan. Tentunya data ini dapat digunakan sebagai informasi untuk mengidentifikasi dan melakukan perbaikan. Namun, timbul tantangan dalam data, mulai dari data yang terlalu banyak, tidak ada instrumen untuk pengumpulan data, tidak ada yang mengolah data, tidak tahu cara menganalisis data dan masalah lainnya. Untuk itu, kami menyelenggarakan pelatihan agar ada medis sharing knowledge tentang pemanfaatan data di fasilitas pelayanan Kesehatan.

  Tujuan

Pada akhir pelatihan, peserta diharapkan mempunya pengetahuan dan kemampuan tentang:

  1. Konsep data: mitos tentang data, fungsi data, kelemahan data yang ada di Fasyankes
  2. Instrumen pengambilan data: jenis instrumen pengambilan data
  3. Menyusun rencana proses perbaikan: olah data dan analisis data
  4. Cara menguji peningkatan kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan: pendekatan kuantitatif

*Peserta yang butuh pendampingan lanjut untuk penelitian dan lainnya dapat mendaftar diakhir acara pelatihan

  Sasaran Peserta

Profesional Pemberi Asuhan, Penanggung Jawab Data Mutu, Tim Kendali Mutu Kendali Biaya, Komite medis, Komite Keperawatan, Komite Nakes lainnya, Peneliti, Dosen, dan pihak yang tertarik.

  Tim Pengajar

  • Narasumber: Diah Anggeraini Hasri, M.Sc. CIQnR
  • Moderator: Eva Tirtabayu Hasri S.Kep, MPH, CPCC

  Agenda

Pelatihan selama satu hari secara daring, jam 09.00-12.15 WIB.

Waktu Kegiatan Fasilitator
H-1 PreTest PKMK
09.00-09.15 Pembukaan dan Perkenalan Eva Tirtabayu Hasri MPH
09.15-10.00 Konsep data: mitos tentang data, fungsi data, kelemahan data yang ada di Fasyankes Diah Anggeraini Hasri, M.Sc. CIQnR
10.00-10.45 Konsep Instrumen pengambilan data: jenis instrumen pengambilan data Diah Anggeraini Hasri, M.Sc. CIQnR
10.45-11.30 Praktek menyusun rencana proses perbaikan: olah data dan analisis data Diah Anggeraini Hasri, M.Sc. CIQnR
11.30-12.15 Cara menguji peningkatan kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan: pendekatan kuantitatif Diah Anggeraini Hasri, M.Sc. CIQnR
12.15-selesai Penutupan Eva Tirtabayu Hasri MPH

Biaya

Biaya per peserta sebesar Rp. 350.000,00/orang

Narahubung

Eva Tirtabayu Hasri  /  0823-2433-2525

Pendaftaran

 

 

eva25Penyebab kematian terbanyak bukan karena akses, namun karena pelayanan yang tidak bermutu. Pelayanan yang tidak bermutu dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya pembiayaan. Sejak 2014, muncul kurang baiknya implementasi JKN. Isu yang tidak pernah lepas dibahas hingga saat ini tentang klaim pending atau BPJS Kesehatan yang tidak membayar klaim rumah sakit dengan berbagai alasan seperti tidak lengkapnya dokumen administrasi. Permasalahan ini menyebabkan timbulnya revisi pada regulasi yang ada yaitu UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, disebutkan bahwa tenaga medis dan tenaga kesehatan wajib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya dengan cara audit pelayanan kesehatan. Sehingga, kinerja Tim Kendali Mutu Kendali Biaya (TKMKB) teknis yang berhubungan erat dengan tim casemix memerlukan pelatihan khusus agar mutu klaim dan klinis dapat meningkat.

Pada Kamis dan Jumat (10 - 11 Maret 2025) Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan workshop dengan topik “Optimalisasi Tim Casemix & Tim Kendali Mutu Kendali Biaya Teknis Rumah Sakit untuk Peningkatan Mutu Klaim dan Klinis” yang diisi oleh narasumber dr. Endang Suparniati, M. Kes yang pernah menjabat sebagai Kepala Instalasi Penjaminan di RSUP Dr. Sardjito dan Eva Tirtabayu Hasri, S.Kep., MPH, CPCC yang merupakan peneliti di Divisi Manajemen Mutu Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (PKMK FK-KMK) UGM. Workshop ini dipandu oleh moderator yaitu dr. Opi Sritanjung ini diikuti peserta melalui Zoom dan live streaming Youtube.

Materi hari pertama yaitu “Koding ICD-9 dan ICD-10” yang memaparkan tentang teknik menentukan ICD-9 dan ICD-10 berdasarkan diagnosis, intervensi medis yang dilakukan, perjalanan suatu penyakit, dan cara penulisan koding yang baik dan benar agar mudah diidentifikasi. dr. Endang menjelaskan bahwa kesalahan dari koding yang tampak tidak berdampak besar dapat menimbulkan selisih klaim yang cukup signifikan. Contoh penulisan koding dan cara mencari koding dengan spesifik yakni dengan identifikasi tipe pertanyaan, menentukan lead term, mencari kata di volume 3 dari buku ICD-10, membaca tiap catatan, mengikuti petunjuk rujukan silang, cek ketepatan koding di volume 1, membaca inclusion atau exclusion, dan terakhir menentukan kode.

Hari kedua diisi dengan materi bersubjudul “Cara Melakukan Kendali Mutu dan Kendali Biaya oleh TKMKB Teknis”. Materi pertama mengenalkan klaim pending yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketidaktepatan coding dan resume medis tidak lengkap. Audit klinis dengan penerapan Panduan Praktik Klinis yang dilakukan melalui alur klinis (clinical pathways) juga dibahas secara rinci. Sesi ini membahas mengenai audit klinis dengan menerapkan clinical pathway di tiap rumah sakit. Alur klinis dapat digunakan sebagai standar pelayanan yang bermanfaat untuk menurunkan lama rawat inap, meningkatkan luaran klinis, menurunkan biaya perawatan dan manfaat lainnya.

Peserta sangat antusias di setiap sesi diskusi. Peserta juga banyak memberikan pertanyaan terkait clinical pathway dan juga mengenai cara koding yang baik dan benar dalam beberapa kasus diagnosis. Peserta membagikan pengalamannya juga mengenai pembuatan clinical pathways baru, pembentukan tim audit, hingga proses koding yang terkadang masih dianggap salah, sehingga dikoreksi bersama saat diskusi. dr. Endang dan Eva menekankan kerjasama dan koordinasi tim untuk memaksimalkan luaran dari klaim dan audit.

Reporter:
dr. Opi Sritanjung (Divisi Manajemen Mutu, PKMK UGM)