Lanjut Usia dan Gangguan Memori
Selama kurun waktu hampir lima dekade (1971-2019), persentase penduduk lanjut usia (lansia) Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat. Pada tahun 2019, persentase lansia mencapai 9,60% atau sekitar 25,64 juta orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang bertransisi menuju ke arah penuaan penduduk karena persentase penduduk berusia di atas 60 tahun mencapai di atas 7 persen dari keseluruhan penduduk dan akan menjadi negara dengan struktur penduduk tua (ageing population) jika sudah berada lebih dari 10 persen (Data BPS, 2019). Fenomena ini merupakan tantangan yang harus disikapi secara positif agar tercipta kelompok lansia yang bisa mandiri, berkualitas, dan tidak menjadi beban masyarakat.
Salah satu yang menjadi permasalahan lansia yakni adanya gangguan memori, yang merupakan salah satu hal penting untuk seseorang mampu belajar. Dengan belajar, seseorang dapat mengetahui bagaimana memberi respon yang sesuai pada saat yang tepat. Kemampuan memberi respon ini sangat erat kaitannya dengan keadaan memori, karena didalam memori tersimpan pengetahuan yang dipelajari dimasa lalu, bagaimana cara merespon setiap kejadian dalam kehidupan dan dapat dipanggil kembali sesuai kebutuhan. Keadaan memori berperan penting menentukan dan menjaga kualitas hidup seseorang. Minggu ini akan kami tampilkan artikel dan berita terkait dengan lanjut usia dan gangguan memori. Akan membahas mengenai tahapan dan macam-macam gangguan memori pada lansia dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi gangguan memori serta upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di masa pandemi COVID-19.