Kerangka Acuan
Penyusunan Kebijakan dan Strategi Nasional untuk Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan: Workshop Analisa Situasi Mutu Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Kerjasama antara Kementerian Kesehatan RI dengan
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM dan WHO Indonesia
Jakarta, 13-14 November 2017
LATAR BELAKANG
Mutu dan keselamatan pasien sangat penting dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara global sehingga berbagai upaya peningkatan mutu terus dilakukan melalui berbagai macam inisiatif. Pelaksanaan Universal Health Coverage (Jaminan Kesehatan Semesta) yang bertujuan untuk secara signifikan mengurangi hambatan akses pelayanan kesehatan di banyak negara juga tidak dapat mencapai targetnya tanpa memastikan mutu layanan yang diberikan. Dengan kata lain, mutu merupakan syarat utama bagi keberhasilan Universal Health Coverage (Jaminan Kesehatan Semesta) dan lebih lanjutnya bertujuan untuk mencapai Sustainable Development Goals.
Indonesia telah mengalami perjalanan panjang dalam pengembangan dan peningkatan mutu. Berbagai upaya peningkatan mutu diselenggarakan oleh berbagai bagian di Kementerian Kesehatan dan melibatkan pemangku kepentingan lainnya. Dengan didirikannya Direktorat Mutu dan Akreditasi Kesehatan pada tahun 2016, ada kebutuhan dan kesempatan emas untuk mendokumentasikan kebijakan dan strategi yang telah dilakukan dan menyusun NQPS sebagai pedoman kedepan dalam upaya peningkatan mutu.
Department of Service Delivery and Safety (SDS) WHO belum lama ini mengeluarkan draf awal Pedoman Pengembangan Kebijakan dan Strategi Mutu Nasional (National Quality Policy and Strategi) untuk pelayanan kesehatan, dan telah mulai bekerja sama dengan berbagai negara untuk menyusun NQPS dimasing-masing negara. Salah satu tahapnya adalah melakukan analisa terhadap situasi saat ini (dan lampau) tentang mutu pelayanan dan upaya peningkatan mutu yang telah dilakukan, baik proses dan hasilnya.
TUJUAN
Workshop ini bertujuan untuk:
- Membahas situasi mutu pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini berdasarkan dokumen dan kebijakan yang terkait
- Mengidentifikasi berbagai jenis intervensi/program peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia dan hasil yang telah dicapai
- Menentukan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mutu pelayanan kesehatan dan pilihan strategi apa yang akan dilakukan
PESERTA
Akan terdiri dari perwakilan dari:
- Kementerian Kesehatan RI (Direktorat Mutu dan Akreditasi, Direktorat Yankes Rujukan, Direktorat Yankes Dasar, Direktorat P2MPL, Balitbangkes, BPPSDM)
- Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
- Organisasi professional (IDI, PDGI, PPNI, IBI, Permapkin, PDMMI)
- Asosiasi Rumah sakit dan layanan kesehatan (PERSI, ARSADA, ARSSI, ARVI)
- Lembaga Akreditasi Fasyankes (KARS dan Komisi Akreditasi FKTP)
- BPJS (Kantor Pusat, Kantor Regional, Kantor Cabang)
- NGO kesehatan (Yayasan Orangtua Peduli, Komunitas Peduli Skizofrenia)
FASILITATOR
- Prof. dr. Adi Utarini MSc, MPH, PhD
- dr. Hanevi Djasri, MARS
- dr. Novika Handayani
METODE
Tim Fasilitator akan menjelaskan mengenai tahap analisa stuasi dalam proses penyusunan NQPS sesuai yang disarankan oleh WHO (gambar 1). Stakeholders akan diajak berdiskusi mengenai situasi mutu pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini, peran dan tanggung jawab stakeholders dalam mutu serta intervensi yang telah dilakukan beserta hasilnya. Pada akhir diskusi, akan ditentukan strategi yang akan dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.
Stakeholders akan dibagi dalam kelompok berdasarkan perannya di bidang kesehatan (regulator, provider, asuransi kesehatan, organisasi profesional, NGO) untuk melakukan diskusi kelompok. Hasil diskusi diharapakan dapat berupa informasi tambahan mengenai situasi mutu pelayanan kesehatan yang nantinya akan menentukan arah kebijakan dan strategi dalam pengembangan NQPS.
TANGGAL & TEMPAT
Hari/tanggal : Senin-Selasa tanggal 13-14 November 2017
Tempat : Hotel Menara Peninsula, Jakarta
JADWAL ACARA
Waktu | Kegiatan | Fasilitator/Narasumber |
Hari I | ||
09:00-09:30 | Pembukaan |
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI |
09:30-10:00 | Analisa situasi mutu pelayanan kesehatan secara global dan nasional (Indonesia) |
Adi Utarini dan Hanevi Djasri |
10:00-10:30 | Diskusi I | |
10:30-10:45 | Coffee break | |
10:45-11:15 | Hasil analisa identifikasi peran dan tanggung jawab stakeholders dalam mutu pelayanan kesehatan di Indonesia berdasarkan regulasi yang ada |
Hanevi Djasri |
11:15-12.00 | Diskusi | |
12.00-13.00 | Lunch break | |
13:00-14:00 | Hasil Identifikasi intervensi/program peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia dan hasil yang telah dicapai |
Hanevi Djasri |
14.00-15.00 | Diskusi | |
15:00-15:30 | Penjelasan mekanisme Diskusi kelompok | |
Hari II | ||
09:00-10:30 |
Diskusi Kelompok: Situasi mutu pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini, peran dan tanggung jawab stakeholders dalam mutu serta intervensi yang telah dilakukan beserta hasilnya |
Hanevi Djasri |
10:30-12.00 | Presentasi dan Pembahasan hasil diskusi kelompok | Hanevi Djasri |
12:00-13:00 | Penutupan dan Lunch | |
Pedoman NQPS menjadi pedoman RI |
BIAYA
Biaya penyelenggaraan kegiatan ini akan berasal dari WHO Indonesia