Telaah Kasus Bayi Tertukar, Dinkes Bogor Libatkan Komite Nasional Keselamatan Pasien
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor telah melakukan klarifikasi terhadap Rumah Sakit Sentosa, terkait kasus dugaan bayi tertukar setahun lalu. Dinkes juga melibatkan Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP) untuk menelaah penyebab dari kasus ini.
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan pihaknya telah melakukan klarifikasi dan jastifikasi mengenai kebenaran kasus ini. Setelah mendatangi RS Sentosa, Dinkes juga telah mendapat gambaran mengenai dugaan tertukarnya bayi.
“Selanjutnya, bersama dengan tim KNKP, kita akan melakukan penelaahan kembali kasus tersebut, penyebabnya apa, bagaimana bisa terjadi atau kita sebut dengan Root Cause Analysis (RCA) atau pendekatan terstruktur,” kata Mike kepada Republika, Selasa (15/8/2023).
Mike menjelaskan, Dinkes Kabupaten Bogor akan melihat penyebab kasus ini terjadi. Sehingga ke depan bisa ditentukan rekomendasi terhadap penyelesaian kasus bayi tertukar ini.
Menurut Mike, diperkirakan Dinkes dan tim gabungan KNKP akan mendatangi RS Sentosa besok. Sehingga mendapat keterangan lebih lanjut bagaimana dua bayi milik Siti Mauliah (37 tahun) dan pasien D diduga bisa tertukar.
“Kita akan mendapatkan dulu hasil investigasi, pemeriksaan atau hasil analisis dari KNKP hasilnya seperti apa, baru kita akan merekomendasikan (langkah),” ujarnya.
Sebelumnya, diberitakan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan memerintahkan Dinkes Kabupaten Bogor untuk turun langsung menyelesaikan permasalahan bayi tertukar, di Rumah Sakit Sentosa Bogor. Saat ini Iwan masih menunggu laporan resmi dari Dinkes.
“(Dinkes) harus (turun langsung), saya perintahkan Kadinkes Kabupaten Bogor untuk menyelesaikan permasalahan yang luar biasa ini,” kata Iwan kepada wartawan, Sabtu (12/8/2023).
Bayi dari Siti Mauliah diduga tertukar sejak setahun lalu usai melahirkan di Rumah Sakit Sentosa di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Siti pun telah melakukan tes DNA di RS Sentosa, dan hasilnya menunjukkan bahwa bayi yang dirawatnya selama setahun ini bukan anak kandungnya.
Siti telah membuat laporan ke Polres Bogor dan meminta bantuan ke polisi untuk mencari anak kandungnya. Setelah melahirkan pada 18 Juli 2022, Siti melakukan tes DNA pada Mei 2023 dengan hasil bahwa bayi yang dirawatnya setahun ini bukanlah anak kandungnya.