Pentingnya Perilaku Caring Meningkatkan Profesionalisme Perawat
Perawat akan dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam pengimplementasian asuhan keperawatan. Masyarakat menginginkan peningkatan pemberian layanan kesehatan yang memadai, sehingga memotivasi tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Keperawatan menjadi bagian sistem pelayanan kesehatan serta tolak ukur terhadap pelayanan kesehatan.
Perawat berinteraksi secara langsung dengan pasien dan memberikan pelayanan pada semua aspek baik biopsikososial dan spiritual. Pelayanan keperawatan dikatakan bermutu jika perawat dapat bekerja secara professional dan terstandar. Perawat berfokus pada penyembuhan pasien secara komprehensif.
Profesionalisme perawat diperlukan untuk menciptakan pelayan keperawatan yang bermutu dan berkualitas. Perawat diharapkan dapat memperlakukan pasien sebagai manusia yang harus diperhatikan, dilayani dan dijaga setulus hati. Salah satu cara untuk meningkatkan profesionalisme dalam keperawatan dengan mengedepankan perilaku caring. Perilaku caring termasuk dalam penilaian bagi pengguna layanan kesehatan, serta dasar dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Penerapan perilaku caring dalam setiap aspek asuhan keperawatan dapat berdampak positif bagi pasien. Tujuan melaksanakan perilaku caring untuk meningkatkan kesadaran serta profesionalisme dalam mencapai pelayanan keperawatan yang lebih baik.
Caring termasuk aspek penting dalam profesi keperawatan. Perilaku caring termasuk indikator kualitas dalam pelayanan kesehatan(Lumbantobing et al., 2020). Kriteria standar profesionalisme dalam keperawatan yaitu komunikasi serta layanan kesehatan kepada pasien. Pelaksanaan komunikasi dan layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien haruslah menggunakan perilaku caring(Cao et al., 2023). Perilaku caring menggambarkan kesatuan nilai kepedulian, kemanusiaan yang dapat disampaikan dengan memberikan perhatian, tanggung jawab, serta bantuan secara tulus kepada pasien. Dampak positif dari perilaku caring dapat meningkatkan pemulihan pasien serta aktualisasi diri perawat yang dapat meningkatkan profesionalisme keperawatan. Pasien akan merasakan kebutuhan dalam seluruh aspek terpenuhi, baik kebutuhan fisik, emosional serta spiritual(Purwaningsih, 2019).
Caring adalah sikap yang menunjukkan kepedulian perawat terhadap pasien ketika memberikan asuhan keperawatan. Perilaku caring dapat ditunjukkan dengan cara memberikan perawatan kepada pasien dengan keikhlasan dan kesungguhan hati, serta penuh kasih sayang baik dalam memberikan dukungan, berkomunikasi ataupun dengan tindakan langsung (Kusnanto, 2019). Seorang perawat yang memiliki perilaku caring terhadap pasien, dapat meningkatkan mekanisme koping pasien yang berdampak pada proses penyembuhan pasien secara maksimal. Pasien akan merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan oleh perawat, dan menganggap bahwa profesionalisme dalam tindakan keperawatan sangat baik. Sikap perawat yang memiliki keterkaitan dengan perilaku caring meliputi sentuhan kasih sayang, kehadiran, memahami pasien serta selalu mendengarkan (Karlsson & Pennbrant, 2020).
Implementasi perilaku caring dengan cara non verbal yaitu dengan sentuhan. Sentuhan yang diberikan mempengaruhi tingkat kenyamanan pasien. Pasien akan merasa lebih dihargai ketika perawat memberikan sentuhan kasih sayang yang berorientasi pada tugas perawat. Sentuhan yang dimaksud contohnya dengan menempatkan klien secara hati-- hati, melaksanakan asuhan keperawatan dengan lembut dan tidak melukai pasien (Lukmanulhakim et al., 2019). Perawat yang bertatap muka secara langsung dengan pasien menjadi sarana untuk menjalin komunikasi efektif terkait asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Kehadiran perawat mempunyai maksud dan tujuan untuk memberikan dorongan, dukungan, mengurangi kecemasan atau ketakutan pasien terkait perawatan yang sedang dijalani (Karlsson & Pennbrant, 2020).
Pasien yang ingin mengungkapkan terkait keluhan yang dialami harus didengarkan oleh perawat. Kunci hubungan antara perawat dengan pasien yaitu dengan mendengarkan keluhan pasien. Dampak positif dari mendengarkan ini, membantu pasien mengurangi tekanan akan penyakit serta perawatan yang sedang dijalani (Lumbantobing et al., 2020). Kepercayaan antara perawat dan pasien dapat dibangun dari mendengarkan secara sungguh--sungguh apa yang diungkapkan oleh pasien. Perilaku caring juga ditunjukkan dengan sejauh mana perawat dapat memahami pasien. Perawat yang memahami pasien akan membantu perawat dalam membuat suatu keputusan klinis yang akurat, meningkatkan kesehatan serta kenyamanan pasien, mempercepat pemulihan pasien serta meningkatkan profesionalisme perawat(Kusnanto, 2019).
Penjelasan terkait perilaku caring termasuk salah satu hal penting yang wajib dipahami dan diterapkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Perawat sebagai salah satu garda terdepan tenaga kesehatan harus melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien dalam segala aspek. Penerapan perilaku caring dengan memberikan sentuhan sesuai tugas perawat, selalu hadir ketika pasien membutuhkan, mendengarkan dan memahami keluhan pasien ketika melaksanakan asuhan keperawatan dapat berdampak pada profesionalisme perawat. Oleh karena itu perawat harus meningkatkan perilaku caring dalam penerapan asuhan keperawatan, sehingga profesionalisme dalam keperawatan meningkat.