Jenis-Jenis Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

Oleh: Endri Astuti, SKp

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, melalui SK Direktur Jenderal Pelayanan Medik, No.YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993 telah menetapkan "Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit". Standar Asuhan Keperawatan menurut Departemen Kesehatan meliputi enam standar yaitu: (1) Pengkajian keperawatan, (2) Diagnosa keperawatan, (3) Perencanaan keperawatan, (4) Intervensi keperawatan, (5) Evaluasi keperawatan, dan (6) Catatan asuhan keperawatan.

Dalam melaksanakan intervensi keperawatan terdapat 14 kebutuhan pasien yang harus mendapat perhatian perawat yaitu:

  1. Memenuhi kebutuhan oksigen
  2. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan keseimbangan cairan serta elektrolit
  3. Memenuhi kebutuhan eliminasi
  4. Memenuhi kebutuhan keamanan
  5. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan
  6. Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
  7. Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
  8. Memenuhi kebutuhan spiritual
  9. Memenuhi kebutuhan emosional
  10. Memenuhi kebutuhan komunikasi
  11. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis
  12. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan
  13. Memenuhi kebutuhan penyuluhan
  14. Memenuhi kebutuhan rehabilitasi.

Menurut Griffiths et.al.,2008 indikator keperawatan dapat mengambarkan keselamatan, efektifitas dan perhatian dalam pelayanan keperawatan, yaitu: 1) Safety: kegagalan penyelamatan (kematian pada pasien dengan komplikasi pengobatan); Jatuh; Hospital acquired infections; Hospital acquired pneumonia; Dekubitus. 2) Effectiveness: Pola dan level perawat; Kepuasan perawat; Persepsi perawat terhadap lingkungan kerja. 3) Compassion: pengalaman pasien selama dirawat; Pengalaman pasien dalam komunikasi.

Standar Nasional American Nurses Association (ANA) dalam mengukur mutu perawatan telah menyepakati indikator-indikator mutu keperawatan seperti yang ada pada Tabel 1:

Tabel 1. Indikator Mutu Keperawatan menurut ANA

Kategori

Ukuran

Ukuran berfokus outcomes pasien

1

Anga kematian pasien karena komplikasi operasi

2

Angka dekubitus

3

Angka pasien jatuh

4

Angka psien jatuh dengan cidera

5

Angka restrain

6

ISK karena pemasangan cateter di ICU

7

Blood stream infection karena pemasangan cateter line central di ICU dan HDNC

8

VAP di ICU dn HDNC

Ukuran berfokus pada intervensi perawat

9

Konseling berhenti merokok pada kasus AMI

10

Konseling berhenti merokok pada kasus Gagal jantung

11

Konseling berhenti merokok pada kasus Peneumonia

Ukuran berfokus pada sistem

12

Perbandingan antara RN, LVN/LPN, UAP dan kontrak

13

Jam perawatan pasien per hari oleh RN,LPN/LPN dan UAP

14

Practice Environment Scale—Nursing Work Index

15

Turn over

Sumber: The National Database of Nursing Quality Indicators (NDNQI),2007.

Sedangkan Pazargadi et.al, 2008 telah mengembangkan indikator mutu keperawatan di delapan propinsi di Iran dan didapatkan bahwa indikator mutu keperawatan seperti yang ada pada Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2. Indikator mutu Keperawatan di Iran

Jenis

Kategori

 

Indikator

struktur

Management and

  • organizational leadership

1

Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja perawat manajer

2

Penetapan tujuan organisasi

3

Uraian tugas tenaga keperawatan

4

Supervisi keperawatan

Staffing and nursing resources

5

Perbandingan jumlah perawt: pasien di ICU

6

Pendidikan berkelanjutan perawat

7

Jam kerja tenaga keperawatan

Facilities and budget

8

Jumlah jam peningkatan SDM perawat per tahun

9

Fasilitas untuk meningkatkan pengetahuan perawat : Perpustakaan, internet, dll

10

Pengelolaan dana untuk peningkatan keselamatan pasien

Proses

Time and quality of care

11

Respon time perawat di IGD

12

Standar Pelayanan keperawatan di RS

13

Respon time dokter di IGD

Nursing satisfaction and work conditions

14

Lingkungan yang aman untuk perawat

15

Kepuasan kerja perawat

Outcomes

Patient satisfaction

16

Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan

17

Kepuasan pasien secara umum

18

Kepuasan pasien terhadap komunikasi perawat

Complications and

adverse events

19

Rasio pasien dekubitus di ICU

20

Rasio pasien infiltrasi intravaskuler pada pasien dengan terapi IV di ICU

Sumber: International Council of Nurses, 2008.

Indikator mutu keperawatan juga dikembangkan di Thailand pada tahun 2005 oleh Kunaviktikul et al., yang terdiri dari 3 kategori yaitu: structure, process, and outcome, seperti pada tabel 3 berikut:

Tabel 3. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan di Thailand

No

Indikator

Definisi

1

Rasio perawat profesional

Rasio antara tenaga perawat professional dengan total jumlah seluruh tenaga keperawatan

2

Jam Perawatan

Rasio jam perawatan per pasien per hari.

3

Integritas kulit

Rasio pasien yang mengalami dekubitus setelah 72 jam perawatan dibagi dengan jumlah pasien yang keluar pada periode yang sama

4

Kepuasan perawat

Skala respon atas pertanyaan kepada para perawat, mengenai their employment situation, meliputi : hubungan antar perawat, recognition, opportunity for advancement, safety, autonomy, workload, pay and benefits, achievement, and participation

5

Infeksi nosokomial

Angka infeksi nosokomial pada saluran kemih adalah rasio infeksi saluran kemih setelah 48 jam dipasang kateter urine dibagi jumlah pasien yang keluar pada periode yang sama

6

Jatuh

Rasio antara pasien yang jatuh di rumah sakit dibagi dengan jumlah pasien yang keluar pada periode yang sama

7

Kepuasan pasien dalam pendidikan kesehatan

Persepsi pasien terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan sesuai kondisi pasien baik dari isi materi pendidikan kesehatan maupun cara penyampaian pendidikan kesehatan

8

Kepuasan pasien dalam manajemen nyeri

Persepsi pasien terhadap perawat dalam pengelolaan nyeri meliputi perawatan, perhatian, pengobatan, kebutuhan dan nasihat.

9

Kepuasan pasien terhadap keperawatan secara umum

Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan secara umum selama proses perawatan, dengan pertanyaan meliputi: fisik, psikologis, emosional, spiritual, hak-hak pasien dan partisipasi pasien dalam pengambilan keputusan

Sumber: Kunaviktikul et al., 2005