Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Kemenkes RI Gratiskan Skrining Kanker Serviks Wujudkan Zero Case 2030

Kanker menjadi penyebab kematian tertinggi baik secara nasional maupun global. WHO Regional Asia Tenggara bahkan mencatat Indonesia menduduki peringkat ketiga tertinggi di kawasan untuk incidence rate atau angka kasus baru dan peringkat keempat untuk mortality rate atau angka kematian akibat kanker.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. I Gusti Ayu Raka Susanti dikonfirmasi RRI di Denpasar, Selasa (4/2/2025) mengatakan, dengan kondisi tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menggenjot akselerasi eleminasi kanker salah satunya kanker leher rahim atau serviks. Ia menjelaskan, program akselerasi tersebut salah satunya menggratiskan skrining kanker serviks dengan target zero case di tahun 2030. dr. Raka Susanti mengungkapkan, deteksi dini kanker merupakan bagian dari program skrining kesehatan nasional dan masyarakat bisa melakukan skrining di seluruh fasilitas kesehatan tanpa dipungut biaya. Ia menekankan, dengan deteksi yang lebih awal akan meningkatkan angka kesembuhan pasien serta menurunkan angka kematian akibat kanker.

“Ada beberapa deteksi dini untuk kanker yang sudah difasilitasi dan gratis seperti misalnya kanker leher rahim atau serviks itu bisa dilakukan di Puskesmas dengan melakukan pemeriksaan IVA dan HPV DNA. Skrining atau deteksi dini itu sangan penting sekali karena untuk penyakit tidak menular, lebih awal kita mengetahui itu tentu proses penyembuhan bisa lebih maksimal dibandingkan tidak melakukan deteksi dini,” ujar dr. Raka Susanti.

dr. Raka Susanti mengatakan, khusus untuk penyakit kanker serviks, skrining yang dilakukan biasanya dengan tes IVA dan HPV DNA. Ia menjelaskan, deteksi dini kanker tidak hanya untuk memastikan kesehatan masyarakat terpantau sejak dini, namun juga meningkatkan kualitas hidup dengan gaya dan pola hidup sehat.

“Jadi dengan adanya deteksi dini kita bisa mengetahui lebih awal sehingga bisa dilakukan langkah – langkah pengobatan yang berdampak pada tingkat kesembuhan pasien yang bisa 100 persen sembuh dari kanker,” pungkas dr. Raka Susanti.

Kementerian Kesehatan menargetkan zero case kanker serviks pada tahun 2030. Akselerasi eleminasi kanker leher Rahim atau kanker serviks digenjot dengan menggratiskan skrining kanker serviks. Masyarakat juga diminta aktif berpartisipasi dalam program skrining kanker dan memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk melakukan deteksi dini kanker leher Rahim.

sumber: https://www.rri.co.id/daerah/1302297/kemenkes-ri-gratiskan-skrining-kanker-serviks-wujudkan-zero-case-2030